Silahkan Baca Artikel Dibawah Ini

Jumat, 03 Juni 2011

Awas Fatique

Secara tidak sadar kadang kita meremehkan kondisi tubuh yang di dera kelelahan. Apalagi saat mengemudi, terkadang tujuan perjalanan melupakan kebutuhan tubuh untuk beristirahat.
FATIGUE. Terjemahan bebas nya adalah KELELAHAN atau KEPENATAN. Suatu kondisi yang amat berbahaya jika dibiarkan mendera pengendara, baik mobil maupun sepeda motor.

Berapa banyak dari kita yang selalu memaksakan diri mengemudi karena terdorong oleh urgensi yang lain. Meski menyimpan berbagai resiko acap kali masalah kepenatan itu kita abaikan. Padahal jika sudah terjadi sesuatu maka bayarannya bisa lebih besar dari yang kita bayangkan. Kecelakaan bahkan kematian.
Jelas ‘fatigue’ menyerang saat kita kekurangan waktu tidur atau istirahat. Pastikan waktu istirahat 7 hingga 8 jam dalam sehari  dapat terpenuhi. Perjalanan jarak jauh tentunya menghabiskan banyak stamina dan tenaga.
Bagaimana dengan hubungannya dengan puasa?. Saat dini hari tubuh kita sudah harus mengerjakan ritual Sahur. Ini jelas memangkas jam tidur malam. Pagi setelah shubuh bisa jadi tubuh kita melanjutkan pekerjaan yaitu melakukan perjalanan, contoh pergi ke kantor.
Grafik tubuh mengalami naik turun setiap hari nya. Berbagai literatur menyebutkan bahwa tubuh memerlukan setidaknya tujuh hingga delapan jam waktu tidur. Sementara di dalam tidur itu sendiri juga terjadi masa-masa kantuk, nyenyak hingga jelang terbangun.
Pada pagi hari tubuh masih bisa terbilang mampu menyesuaikan dengan keadaan dimana emosi masih bisa terjaga baik. Kebugaran tubuh masih tersisa. Seiring berjalannya hari maka kondisi tubuh pun akan mengalami perubahan.
Siang hari -apalagi saat ber puasa- tubuh akan mengalami penurunan stamina. Tanda-tanda ‘Fatigue Ringan’ mulai muncul. Resah, gerakan kacau, sering mengucek mata dan menguap adalah salah satu gejala fatigue ringan.
Pada siang hari inilah tingkat emosi mulai naik. Meski ajaran agama dalam puasa menghendaki kita untuk menekan emosi tapi tetaplah ada unsur-unsur yang secara tidak sadar meletup menjadi emosi. Kita sebagai pekerja yang juga pengendara harus mampu menyiasati gejala ini. Luangkan waktu untuk istirahat. Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan mutlak tubuh agar lepas dari kepenatan. Meski ada sedikit perbedaan arti dalam kata “istirahat” dan “tidur”, keduanya sama-sama sebuah solusi bagi tubuh untuk sementara berhenti dari aktifitas.

Grafik tubuh dan kepenatannya terus naik pada sore hari. Jelang berbuka puasa kerap pengguna jalan memutuskan untuk berkendara secepat mungkin agar bisa sampai di tujuan (*rumah). Atas desakan ketergesa-gesaan emosi rentan naik jika terjadi benturan ataupun gesekan. Penat ditambah emosi yang tinggi dapat saja berujung mencelakakan diri sendiri.
Waktunya kita mengatur kembali masa istirahat tubuh agar terhindar dari kepenatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar